Jumat, 18 September 2009

Ketika Cinta Bertasbih-2

Kemaren, tepatnya 17 September 2009 aq nonton perdana KCB-2 with my brother and my sister. Anehnya kami berempat dapat tempat duduk tidak berjajar ke samping melainkan ke bawah..hee lucu juga. Tapi ya dinikmati sajalah lha wong beli tiketnya langsung pas mau main, gak prepare sih sejak siang (Nyalahin sapa coba? hee..gak ada tuch).

Selang beberapa menit setelah duduk, terdengarlah senandung dari mbak Melly Guslow yang sejenak bikin merinding disco sekujur tubuh. Nih syairnya….

Bertuturlah cinta mengucap satu nama

Seindah goresan sabdaMu dalam kitabku

Cinta yang bertasbih putus hati ini

Kusandarkan hidup dan matiku padaMu

Bisikan doaku dalam butiran tasbih

Kupanjatkan pintaku padaMu maha cinta

Sudah diubun-ubun cinta mengusik rasa

Tak bisa ku paksa walau hatiku menjerit

Ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu

Kembang kempis dadaku merangkai butir cinta

Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang

Sujud syukur padaMu atas segala cinta

Kalo mau download lagunya KCB juga bisa kok, klik disini

Lagu HARAMKAH, klik disini

Di KCB-2 ini negeri Mesir tidak lagi mendominasi lokasi syutingnya, melainkan di negeri kita sendiri tepatnya di daerah Solo, Jogja dan sekitarnya. Alasannya tak lain hanya untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa kalee…hee, eS Teh dech alias sok tau. Yang jelas agar kita tak hanya Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang saja, tapi daerah-daerah lain di Indonesia.

Cerita dari KCB-2 ini lebih dalam deh karakter pemainnya. Dari sekembalinya Khaerul Azam ke tanah kelahirannya yang dijemput adik “Husna” tercinta dan sambutan hangat “Buk-e” yang penuh kasih dan senyuman mungil adik-adiknya membuat sirna seketika kerinduan yang selama ini dipendam. Gunjingan tetangga merupakan cambukan positif buat Azam untuk mendirikan usaha “Bakso cinta” yang semakin lama makin berkembang. Ikhtiar yang tak kenal putus asa dalam mencari jodoh patut diacungi jempol dan Tuhan-pun menunjukkan keagungan dan kebesaranNya untuk memilihkan jodoh yang terbaik, meskipun “Buk-e” tak bisa menyaksikan putranya bersanding dengan gadis yang selama ini didambakannya.

Ana Althofunnisa yang mengajukan protes pada suaminya (Furqon) karena sudah menikah 6 bulan namun tak diberi nafkah batin. Pertengkaran yang luar biasa terjadi malam itu, karena Ana merasa di dzolimi oleh Furqon. Akhirnya keputusan terbaik adalah cerai…

Udahan ah, mending nonton sendiri azaa... lebih suerrrrruu!

Semoga saja Khaerul Azam buatku segera tiba juga, disaat dan waktu yang indah..hee “ngarep’. Agar kami bisa Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang bersama, amin.

Tidak ada komentar: