Senin, 11 Januari 2010

Kampung Naga, Tasikmalaya

"Suku-Suku"...
Itulah judul acara di TVRI yang saya lihat tadi malam. Kali ini yang dibahas adalah suatu perkampungan yang terletak di Tasikmalaya-Jawa Barat, namanya "Kampung Naga". Di kampung naga ini masyarakatnya sangat unik, mereka sangat taat pada adat istiadat para leluhurnya.
Perjalanan menuju kampung naga ini tidaklah datar, tapi berupa anak tangga berkelok-kelok yang jumlahnya 365 buah dengan kemiringan sudut 45 derajat. Gambar diatas saya ambil dari www.denieksukarya.com. Di jalan menyusuri anak tangga ini, kita bisa menikmati pemandangan alam yang indah, Seluas mata memandang, hamparan hijau melambai-lambai serasa membawa kedamaian bagi penduduknya. Di penghujung anak tangga, kita masih harus melewati jalan setapak menyusuri Sungai Cimulan sebelum masuk kampung naga. Wah, ternyata di perkampungan ini banyak kolam-kolam ikan yang diatasnya terdapat kandang ayam/ kambing. Maka tak heran mata pencaharian penduduk kampung tersebut selain sebagai petani juga sebagai peternak.
Rumah-rumah di kampung naga rata-rata seluas 1,5 hektar, bentuk bangunan atapnya berasal dari rumbai tanaman kelapa. Dinding-dinding rumahnya, semua berasal dari bambu dan tidak boleh memakai cat kecuali kapur putih. Rumah-rumah di kampung tersebut semuanya menghadap arah utara atau selatan. Batu sungai menghiasi halaman depan antar rumah satu dengan yang lainnya. Di kampung tersebut jumlah bangunannya tidak boleh lebih dari 109 bangunan rumah, yang dinamakan "Kampung Naga" ini. Untuk selebihnya penduduk bisa membangun rumah diluar kampung naga, namanya "Kampung Sanaga", namun adat istiadatnya masih harus mengikuti aturan layaknya kampung naga.

Kampung Naga

Di sebelah timur dan barat perkampungan naga terdapat hutan yang dikeramatkan oleh penduduk setempat. Hutan tersebut merupakan kuburan para leluhur penduduk kampung naga. Tidak boleh ada yang mengambil kayu atau apapun dalam hutan yang dianggap keramat itu karena dianggap pamali. Hutan tersebut boleh dimasuki oleh para peziarah hanya dalam momen-momen tertentu, misalnya pada Tahun baru hijriyah (bulan muharram), Maulud Nabi Muhammad SAW (bulan rabiul awal), Idul Fitri (bulan syawal) dan Idul Adha (bulan dzulhijjah).
Banyak juga wisatawan asing maupun lokal yang ingin menikmati pesona keindahan dan budaya adat yang masih kental di kampung naga tersebut. Indonesia memang negara yang kaya akan suku bangsa, adat dan budaya. Subhanallah...

Tidak ada komentar: